Di antara keajaiban hati
para pahlawan mukmin sejati adalah cara mereka mengapresiasi karya-karya
mereka. Mereka tidak pernah memandang karya-karya besar mereka secara
berlebihan, tetapi mereka juga tidak pernah meremehkan pekerjaan-pekerjaan
kecil yang mereka lakukan.
Besar kecilnya suatu karya
atau pekerjaan tidaklah ditentukan oleh satu faktor saja. Misalnya, faktor
kemampuan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi cara penilaian terhadap suatu
karya dan pekerjaan seorang pahlawan. Misalnya, tingkat kebutuhan saat itu,
kesinambungannya dengan pekerjaan-pekerjaan sebelumnya, atau dengan
pekerjaan-pekerjaan sesudahnya, luas wilayah distribusi manfaat, tingkat
kemampuan pelaku, tingkat keterlibatan orang lain, banyaknya daya dukung, dan
seterusnya. Kata kunci yang dapat menyimpul semua faktor tersebut adalah
ketepatan. Yaitu, pekerjaan itu tepat pada waktunya, tepat pada sasarannya, tepat
pada tempatnya, tepat pada orangnya, tepat pada niatnya, tepat pada caranya,
dan tepat pada costnya.
Akan tetapi, bagaimanakah
cara kita menilai tingkat ketepatan? Jawabannya adalah pada strategi.
Strategilah yang menentukan nilai dari sebuah pekerjaan. Individu dan pekerjaannya
dalam sebuah strategi adalah unit-unit yang tidak berdiri sendiri. Strategilah
yang menentukan jenis pekerjaan dan orang yang tepat untuk pekerjaan itu. Jika
dalam strategi itu ditentukan bahwa seseorang harus melakukan suatu pekerjaan
yang ‘tidak terlihat’ dalam waktu lama, maka ia harus melakukannya. Dan letak
kepahlawanannya ada pada keikhlasannya, pada diamnya, dan pada penyelesaian pekerjaan
itu pada waktunya. Demikian juga sebaliknya.
Dalam kerangka strategi
itu, kita mungkin akan menemukan kenyataan-kenyataan yang boleh jadi paradoks
dalam pandangan kasat mata kita. Apa yang kita duga sebagai pekerjaan-pekerjaan
besar, ternyata mempunyai nilai yang kecil dalam kerangka strategi tersebut.
Demikian juga sebaliknya. Para pahlawan mukmin sejati tidak pernah memandang
dirinya lebih besar dari strategi. Sebaliknya, ia menyerahkan dirinya untuk
menjadi salah satu instrumen dari strategi tersebut. Demikianlah, Rasulullah
saw pernah bersabda, "Jangan pernah meremehkan suatu kebaikan, walaupun itu
kecil!"
Padanan dari ketepatan
dalam bahasa agama kita adalah hikmah. Dan inilah hikmah yang dimaksud oleh Allah
sebagai sumber dari semua kebaikan. Allah SWT berfirman, "...Dan
barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi
karunia yang banyak..." (Al-Baqarah: 269).
Akan tetapi, para pahlawan
mukmin sejati itu sama-sama menyimpan sebuah impian di kedalaman jiwa mereka.
Mereka semua bermimpi untuk dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan unggulan yang
menjadi alasan utama bagi Allah untuk memasukkan mereka kedalam surga-Nya.
Seorang sahabat pernah meminta kepada Rasulullah saw agar beliau mendoakan
dirinya kepada Allah SWT untuk dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah saw lalu
mengatakan kepada sahabat tersebut, "Bantulah aku (agar doamu terkabul)
dengan memperhanyak sujud."
Itulah amal unggulannya.
Dan apakah amalan unggulan Anda, hai calon pahlawan?
No comments:
Post a Comment